Selasa, 15 Maret 2016

PERISTIWA FATHU MAKKAH


PERISTIWA FATHU MAKKAH


Nabi Muhammad bersabda pada peristiwa Fathu Makkah : Barang siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, ia akan aman, barang siapa yang menutup pintu rumahnya ia akan aman, dan barang siapa yang memasuki Masjidil Haram ia akan aman


A. Sebab-sebab peristiwa Fathu Makkah

Masa perjanjian Hudaibiyah digunakan Nabi Muhammad SAW. untuk menyebarkan Islam kepada raja-raja disekitar tanah Arab. Tanggapan raja-raja pun beragam ada yang menerima dan ada yang menolak dakwah Nabi Muhammad SAW. Selama masa perjanjian Hudaybiyah pula dakwah Islam sudah menjangkau seluruh semenanjung Arab. Semua itu membuat keadaan kaum kafir Quraisy makin terpojok.

Diantara isi perjanjian Hudaybiyah adalah bahwa semua suku diperbolehkan bersekutu, baik itu dengan kaum muslimin maupun dengan kaum Quraisy.  Kaum muslimin
bersekutu dengan bani Khuza’ah sementara kaum Quraisy bersekutu dengan bani Bakar. Karena suatu permasalahan bani Bakar menyerang bani Khuza’ah, mereka membunuh beberapa orang dari bani Khuza’ah dan menghancurkan desa mereka. Keadaan semakin parah ketika suku Quraisy membantu bani Bakar. Tindakan tersebut jelas melanggar isi perjanjian Hudaibiyah.

Bani Khuza’ah mengadukan hal tersebut kepada Nabi Muhammad SAW. Mendengar hal tersebut, Nabi Muhammad segera meminta kaum muslimin melakukan persiapan guna menakhlukkan kota Makkah. Mendengar itu, kaum Quraisy merasa gentar. Nabi Muhammad menyampaikan tiga pesan kepada kaum Quraisy, yaitu :
  1. Kaum Quraisy membayar diyat (denda)
  2. Kaum Quraisy memutuskan persekutuan dengan bani Bakar
  3. Kaum Quraisy menyatakan perjanjian Hudaybiyah tidak berlaku lagi.
Kaum Quraisy akhirnya memilih pilihan ketiga. Akan tetapi kaum Quraisy segera menyadari kekeliruannya, mereka segera mengirim Abu Sufyan ke Madinah untuk memperbaharui pilihan mereka. Akan tetapi usaha mereka sia-sia.

B. Kemenangan Kota Makkah

Persiapan-persiapan untuk berangkat ke Makkah segera dilakukan, tetapi persiapan itu masih dirahasiakan. Tetapi salah seorang sahabat bernama Hatib bin Balta’ah menulis surat kepada kaum kafir Quraisy, ia memberitahukan segala sesuatu yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Ia mengirimkan surat tersebut melalui seorang wanita. Perbuatan Hatib ini akhirnya tercium juga oleh Nabi Muhammmad. Nabi segera mengutus Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam untuk mengambil kembali surat tersebut. Akhirnya surat tersebut dapat terambil.

Pada bulan Ramadhan tahun 8 H, Kaum muslimin berhasil mengumpulkan 10.000 tentara.  Menjelang Fathu Makkah pemimpin Quraisy yaitu Abu Sufyan menyatakan diri memeluk Islam. Sebagai penghormatan pada peristiwa Fathu Makkah Nabi Muhammad bersabda : Barang siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, ia akan aman, barang siapa yang menutup pintu rumahnya ia akan aman, dan barang siapa yang memasuki Masjidil Haram ia akan aman”.

Kaum yang melawan ketika peristiwa fathu Makkah adalah kaum Ikrimah da Sufyan. Selebihnya penduduk Makkah berbondong-bondong masuk Islam. Nabi Muhammad sama sekali tidak merasa dendam terhadap penduduk Makkah. Sebaliknya Nabi Muhammad memaafkan seluruh kesalahan penduduk Makkah pada masa lalu.

Nabi Muhammad memasuki Makkah dari arah atas. Beliau dan seluruh kaum muslimin bersyukur atas kemenangan yang diraih kaum muslimin. Nabi Muhammad SAW. segera memasuki Masjidil Haram, serta menghancurkan berhala-berhala yang ada disekeliling ka’bah yang berjumlah 360 berhala. Setelah itu Nabi Muhammad membacakan surat al-Isra’ ayat 81 yang berbunyi : “Kebenaran sudah datang dan yang batil telah lenyap. Sungguh yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”. (QS. Al-Isra’/17: 81).

Adapun Faktor-faktor yang membuat kaum muslimin berhasil menakhlukkan kota Makkah adalah :
  1. Hilangnya pengaruh Yahudi. Hal ini disebabkan suku-suku Yahudi, Bani Qainuqa, Bani Nadir dan Bani Quraizah dihukum oleh Nabi Muhammad SAW. karena membelot. Sebelumnya, mereka adalah pembantu utama kaum Quraisy.
  2. Kaum Muslimin makin berpengaruh dalam segala seni kehidupan bangsa Arab
  3. Tidak ada lagi suku lain yang bersedia membantu kaum Quraisy dalam menghadapi kaum muslimin
  4. Kondisi kaum Quraisy semakin melemah setelah pemuka-pemuka mereka masuk Islam. Seperti Khalid bin Walid dan Amru bin As.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar