BIOGRAFI ABU
BAKAR AS SHIDIQ
Nama
Nama lengkap Abu Bakar adalah
'Abdullah bin 'Utsman bin Amir bi Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Tayyim bin
Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy. Bertemu nasabnya dengan nabi
pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai, dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu
al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim yang berarti
ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah Bani Taim.
Abu Bakar merupakan ayah dari Aisyah yang merupakan istri Nabi Muhammad SAW. Nama sebelum masuk islam adalah Abdul Ka'bah yang artinya 'hamba Ka'bah'. Setelah masuk islam namanya diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah yang artinya 'hamba Allah. Selain itu Nabi Muhammad SAW juga memberinya gelar Ash-Shiddiq yang artinya 'yang berkata benar' setelah beliau membenarkan dan mempercayai peristiwa Isra Mi'raj yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para pengikutnya. Dan dari situlah ial lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".
Abu Bakar ash-Shiddiq merupakan keturunan Bani Taim, sub-suku bangsa Quraisy. Dan menururt
beberapa catatan sejarawan Islam ia adalah seorang pedagang, hakim
dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar, serta dipercaya sebagai orang
yang bisa menafsirkan mimpi.Abu Bakar merupakan ayah dari Aisyah yang merupakan istri Nabi Muhammad SAW. Nama sebelum masuk islam adalah Abdul Ka'bah yang artinya 'hamba Ka'bah'. Setelah masuk islam namanya diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah yang artinya 'hamba Allah. Selain itu Nabi Muhammad SAW juga memberinya gelar Ash-Shiddiq yang artinya 'yang berkata benar' setelah beliau membenarkan dan mempercayai peristiwa Isra Mi'raj yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para pengikutnya. Dan dari situlah ial lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".
Abu Bakar ash-Shiddiq merupakan keturunan Bani Taim, sub-suku bangsa Quraisy. Dan menururt
Kun-yah
Beliau memiliki kun-yah: Abu Bakar
Laqb (Julukan)
Beliau dijuluki dengan ‘Atiq (عتيق) dan Ash Shiddiq (الصدِّيق).
Sebagian ulama berpendapat bahwa alasan beliau dijuluki ‘Atiq
karena beliau tampan. Sebagian mengatakan karena beliau berwajah cerah.
Pendapat lain mengatakan karena beliau selalu terdepan dalam kebaikan. Sebagian
juga mengatakan bahwa ibu beliau awalnya tidak kunjung hamil, ketika ia hamil
maka ibunya berdoa,
اللهم إن هذا
عتيقك من الموت ، فهبه لي
“Ya Allah, jika anak ini engkau bebaskan dari maut,
maka hadiahkanlah kepadaku”
Dan ada beberapa pendapat lain.
Sedangkan julukan Ash Shiddiq didapatkan karena
beliau membenarkan kabar dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dengan
kepercayaan yang sangat tinggi. Sebagaimana ketika pagi hari setelah malam Isra
Mi’raj, orang-orang kafir berkata kepadanya: ‘Teman kamu itu (Muhammad)
mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam’. Beliau menjawab:
إن كان قال فقد صدق
“Jika ia berkata demikian, maka itu benar”
Allah Ta’ala pun menyebut beliau sebagai Ash Shiddiq:
وَالَّذِي جَاء
بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang
membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Az Zumar: 33)
Tafsiran para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud
‘orang yang datang membawa kebenaran’ (جَاء
بِالصِّدْقِ) adalah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dan
yang dimaksud ‘orang yang membenarkannya’ (صَدَّقَ بِهِ)
adalah Abu Bakar Radhiallahu’anhu.
Beliau juga dijuluki Ash Shiddiq karena beliau adalah
lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
Wasallam. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam telah menamai beliau
dengan Ash Shiddiq sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari:
عن أنس بن مالك
رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم صعد أُحداً وأبو بكر وعمر وعثمان ، فرجف
بهم فقال : اثبت أُحد ، فإنما عليك نبي وصديق وشهيدان
“Dari Anas bin Malik Radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan ‘Utsman. Gunung
Uhud pun berguncang. Nabi lalu bersabda: ‘Diamlah Uhud, di atasmu ada Nabi,
Ash Shiddiq (yaitu Abu Bakr) dan dua orang Syuhada’ (‘Umar dan ‘Utsman)”
Kelahiran
Beliau dilahirkan 2 tahun 6 bulan setelah tahun gajah.
Ciri Fisik
Beliau berkulit putih, bertubuh kurus, berambut lebat,
tampak kurus wajahnya, dahinya muncul, dan ia sering memakai hinaa dan katm.
Jasa-jasa
- Jasanya yang paling besar adalah masuknya ia ke dalam Islam paling pertama.
- Hijrahnya beliau bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
- Ketegaran beliau ketika hari wafatnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
- Sebelum terjadi hijrah, beliau telah membebaskan 70 orang yang disiksa orang kafir karena alasan bertauhid kepada Allah. Di antara mereka adalah Bilal bin Rabbaah, ‘Amir bin Fahirah, Zunairah, Al Hindiyyah dan anaknya, budaknya Bani Mu’ammal, Ummu ‘Ubais
- Salah satu jasanya yang terbesar ialah ketika menjadi khalifah beliau memerangi orang-orang murtad
Abu Bakar adalah lelaki yang lemah lembut, namun dalam
hal memerangi orang yang murtad, beliau memiliki pendirian yang kokoh. Bahkan
lebih tegas dan keras daripada Umar bin Khattab yang terkenal akan keras dan
tegasnya beliau dalam pembelaan terhadap Allah. Imam Bukhari dan Muslim
meriwayatkan hadits Abu Hurairah Radhiallahu’anhu:
لما توفى النبي
صلى الله عليه وسلم واستُخلف أبو بكر وكفر من كفر من العرب قال عمر : يا أبا بكر
كيف تقاتل الناس وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أمِرت أن أقاتل الناس حتى
يقولوا لا إله إلا الله ، فمن قال لا إله إلا الله عصم مني ماله ونفسه إلا بحقه
وحسابه على الله ؟ قال أبو بكر : والله لأقاتلن من فرق بين الصلاة والزكاة ، فإن
الزكاة حق المال ، والله لو منعوني عناقا كانوا يؤدونها إلى رسول الله صلى الله
عليه وسلم لقاتلتهم على منعها . قال عمر : فو الله ما هو إلا أن رأيت أن قد شرح الله صدر أبي بكر للقتال
فعرفت أنه الحق
“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam wafat, dan
Abu Bakar menggantikannya, banyak orang yang kafir dari bangsa Arab. Umar
berkata: ‘Wahai Abu Bakar, bisa-bisanya engkau memerangi manusia padahal
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, aku diperintah untuk memerangi
manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah, barangsiapa yang
mengucapkannya telah haram darah dan jiwanya, kecuali dengan hak (jalan yang
benar). Adapun hisabnya diserahkan kepada Allah?’ Abu Bakar berkata: ‘Demi
Allah akan kuperangi orang yang membedakan antara shalat dengan zakat. Karena
zakat adalah hak Allah atas harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan
membayar zakat di masaku, padahal mereka menunaikannya di masa Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam, akan ku perangi dia’. Umar berkata: ‘Demi Allah,
setelah itu tidaklah aku melihat kecuali Allah telah melapangkan dadanya untuk
memerangi orang-orang tersebut, dan aku yakin ia di atas kebenaran‘”
Begitu tegas dan kerasnya sikap beliau sampai-sampai para
ulama berkata:
نصر الله
الإسلام بأبي بكر يوم الردّة ، وبأحمد يوم الفتنة
“Allah menolong Islam melalui Abu Bakar di hari ketika
banyak orang murtad, dan melalui Ahmad (bin Hambal) di hari ketika terjadi
fitnah (khalqul Qur’an)”
Abu Bakar pun memerangi orang-orang yang murtad dan
orang-orang yang enggan membayar zakat ketika itu
- Musailamah Al Kadzab dibunuh di masa pemerintahan beliau
- Beliau mengerahkan pasukan untuk menaklukan Syam, sebagaimana keinginan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Dan akhirnya Syam pun di taklukan, demikian juga Iraq.
- Di masa pemerintahan beliau, Al Qur’an dikumpulkan. Beliau memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkannya.
- Abu Bakar adalah orang yang bijaksana. Ketika ia tidak ridha dengan dilepaskannya Khalid bin Walid, ia berkata:
والله لا أشيم
سيفا سله الله على عدوه حتى يكون الله هو يشيمه
“Demi Allah, aku tidak akan menghunus pedang yang
Allah tujukan kepada musuhnya sampai Allah yang menghunusnya” (HR. Ahmad
dan lainnya)
Ketika masa pemerintahan beliau, terjadi peperangan.
Beliau pun bertekad untuk pergi sendiri memimpin perang, namun Ali bin Abi
Thalib memegang tali kekangnya dan berkata: ‘Mau kemana engkau wahai khalifah?
Akan kukatakan kepadamu perkataan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
ketika perang Uhud:
شِـمْ سيفك ولا
تفجعنا بنفسك . وارجع إلى المدينة ، فو الله لئن فُجعنا بك لا يكون للإسلام نظام
أبدا
‘Simpanlah pedangmu dan janganlah bersedih atas
keadaan kami. Kembalilah ke Madinah. Demi Allah, jika keadaan kami membuatmu
sedih Islam tidak akan tegak selamanya‘. Lalu Abu Bakar Radhiallahu’anhu
pun kembali dan mengutus pasukan.
- Beliau juga sangat mengetahui nasab-nasab bangsa arab
Keutamaan
Tidak ada lelaki yang memiliki keutaman sebanyak
keutamaan Abu Bakar Radhiallahu’anhu
1. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah manusia terbaik setelah
Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dari golongan umat beliau
Ibnu ‘Umar Radhiallahu’anhu berkata:
كنا نخيّر بين
الناس في زمن النبي صلى الله عليه وسلم ، فنخيّر أبا بكر ، ثم عمر بن الخطاب ، ثم
عثمان بن عفان رضي الله عنهم
“Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam. Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin
Khattab, lalu ‘Utsman bin Affan Radhiallahu’anhu” (HR. Bukhari)
Dari Abu Darda Radhiallahu’anhu, ia berkata:
كنت جالسا عند
النبي صلى الله عليه وسلم إذ أقبل أبو بكر آخذا بطرف ثوبه حتى أبدى عن ركبته فقال
النبي صلى الله عليه وسلم : أما صاحبكم فقد غامر . وقال : إني كان بيني وبين ابن
الخطاب شيء ، فأسرعت إليه ثم ندمت فسألته أن يغفر لي فأبى عليّ ، فأقبلت إليك فقال
: يغفر الله لك يا أبا بكر – ثلاثا – ثم إن عمر ندم فأتى منزل أبي بكر فسأل :
أثَـمّ أبو بكر ؟ فقالوا : لا ، فأتى إلى النبي فجعل وجه النبي صلى الله عليه وسلم
يتمعّر ، حتى أشفق أبو بكر فجثا على ركبتيه فقال : يا رسول الله والله أنا كنت
أظلم – مرتين – فقال النبي صلى الله عليه وسلم : إن الله بعثني إليكم فقلتم : كذبت
، وقال أبو بكر : صَدَق ، وواساني بنفسه وماله ، فهل أنتم تاركو لي صاحبي – مرتين
– فما أوذي بعدها
“Aku pernah duduk di sebelah Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam. Tiba-tiba datanglah Abu Bakar menghadap Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam sambil menjinjing ujung pakaiannya hingga terlihat lututnya. Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam berkata: ‘Sesungguhnya teman kalian ini sedang
gundah‘. Lalu Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, antara aku dan Ibnul
Khattab terjadi perselisihan, aku pun segera mendatanginya untuk meminta maaf,
kumohon padanya agar memaafkan aku namun dia enggan memaafkanku, karena itu aku
datang menghadapmu sekarang’. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam lalu
berkata: ‘“Semoga Allah mengampunimu wahai Abu Bakar‘. Sebanyak tiga
kali, tak lama setelah itu Umar menyesal atas perbuatannya, dan mendatangi
rumah Abu Bakar sambil bertanya, “Apakah di dalam ada Abu Bakar?” Namun
keluarganya menjawab, tidak. Umar segera mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam. Sementara wajah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
terlihat memerah karena marah, hingga Abu Bakar merasa kasihan kepada Umar dan
memohon sambil duduk di atas kedua lututnya, “Wahai Rasulullah Demi Allah
sebenarnya akulah yang bersalah”, sebanyak dua kali. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya ketika aku diutus Allah kepada kalian,
ketika itu kalian mengatakan, ”Engkau pendusta wahai Muhammad”, Sementara Abu
Bakar berkata, ”Engkau benar wahai Muhammad”. Setelah itu dia membelaku dengan
seluruh jiwa dan hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera menyakiti sahabatku?‘
sebanyak dua kali. Setelah itu Abu Bakar tidak pernah disakiti” (HR. Bukhari)
Beliau juga orang yang paling pertama beriman kepada
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, menemani Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam dan membenarkan perkataannya. Hal ini terus berlanjut selama
Rasulullah tinggal di Mekkah, walaupun banyak gangguan yang datang. Abu Bakar
juga menemani Rasulullah ketika hijrah.
2. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang menemani Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam di gua ketika dikejar kaum Quraisy
Allah Ta’ala berfirman,
ثَانِيَ
اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لاَ تَحْزَنْ إِنَّ
اللّهَ مَعَنَا
“Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada
dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu bersedih,
sesungguhnya Allah beserta kita”” (QS. At Taubah: 40)
As Suhaili berkata: “Perhatikanlah baik-baik di sini
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata ‘janganlah kamu
bersedih’ namun tidak berkata ‘janganlah kamu takut’ karena ketika itu rasa
sedih Abu Bakar terhadap keselamatan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
sangat mendalam sampai-sampai rasa takutnya terkalahkan”.
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari hadits Anas bin
Malik Radhiallahu’anhu, Abu Bakar berkata kepadanya:
نظرت إلى أقدام
المشركين على رؤوسنا ونحن في الغار فقلت : يا رسول الله لو أن أحدهم نظر إلى قدميه
أبصرنا تحت قدميه . فقال : يا أبا بكر ما ظنك باثنين الله ثالثهما
“Ketika berada di dalam gua, aku melihat kaki
orang-orang musyrik berada dekat dengan kepala kami. Aku pun berkata kepada
Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, kalau di antara mereka ada yang melihat kakinya,
mereka akan melihat kita di bawah kaki mereka’. Rasulullah berkata: ‘Wahai Abu
Bakar, engkau tidak tahu bahwa bersama kita berdua yang ketiga adalah Allah’”
Ketika hendak memasuki gua pun, Abu Bakar masuk terlebih
dahulu untuk memastikan tidak ada hal yang dapat membahayakan Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam. Juga ketika dalam perjalanan hijrah, Abu Bakar terkadang berjalan
di depan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, terkadang di belakangnya,
terkadang di kanannya, terkadang di kirinya.
Oleh karena itu ketika masa pemerintahan Umar bin Khattab
Radhiallahu’anhu ada sebagian orang yang menganggap Umar lebih
utama dari Abu Bakar, maka Umar Radhiallahu’anhu pun berkata:
“Demi Allah,
satu malamnya Abu Bakar lebih baik dari satu malamnya keluarga Umar, satu
harinya Abu Bakar masih lebih baik dari seharinya keluarga Umar. Abu Bakar
bersama Rasulullah pergi ke dalam gua. Ketika berjalan, dia terkadang berada di
depan Rasulullah dan terkadang di belakangnya. Sampai-sampai Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam heran dan berkata: ‘Wahai Abu Bakar mengapa engkau
berjalan terkadang di depan dan terkadang di belakang?’. Abu Bakar berkata: ‘Ya
Rasulullah, ketika saya sadar kita sedang dikejar, saya berjalan di belakang.
Ketika saya sadar bahwa kita sedang mengintai, maka saya berjalan di depan’.
Rasulullah lalu berkata: ‘Wahai Abu Bakar, kalau ada sesuatu yang aku suka
engkau saja yang melakukannya tanpa aku?’ Abu Bakar berkata: ‘Demi Allah, tidak
ada yang lebih tepat melainkan hal itu aku saja yang melakukan tanpa dirimu’.
Ketika mereka berdua sampai di gua, Abu Bakar berkata: ‘Ya Rasulullah aku akan
berada di tempatmu sampai memasuki gua. Kemudian mereka masuk, Abu Bakar
berkata: Turunlah wahai Rasulullah. Kemudian mereka turun. Umar berkata: ‘Demi
Allah, satu malamnya Abu Bakar lebih baik dari satu malamnya keluarga Umar’‘” (HR.
Al Hakim, Al Baihaqi dalam Dalail An Nubuwwah)
3. Ketika kaum muslimin hendak berhijrah, Abu Bakar Ash
Shiddiq menyumbangkan seluruh hartanya.
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan
kami untuk bersedekah, maka kami pun melaksanakannya. Umar berkata: ‘Semoga
hari ini aku bisa mengalahkan Abu Bakar’. Aku pun membawa setengah dari seluruh
hartaku. Sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bertanya: ‘Wahai Umar,
apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’. Kujawab: ‘Semisal dengan ini’. Lalu
Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam lalu bertanya: ‘Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk
keluargamu?’. Abu Bakar menjawab: ‘Ku tinggalkan bagi mereka, Allah dan
Rasul-Nya’. Umar berkata: ‘Demi Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu
Bakar selamanya’” (HR. Tirmidzi)
(Dalilnya
disebutkan lagi pada poin 8, pent.)
4. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama
Dan kita diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam untuk meneladani khulafa ar rasyidin, sebagaimana
sabda beliau:
عليكم بسنتي
وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي عضوا عليها بالنواجذ
“Hendaknya kalian berpegang teguh pada sunnahku dan
sunnah khulafa ar rasyidin setelahku. Gigitlah dengan gigi geraham kalian”
(HR. Ahmad, At Tirmidzi dan lainnya. Hadits ini shahih dengan seluruh jalannya)
5. Abu Bakar Ash Shiddiq dipilih sebagai khalifah
berdasarkan nash
Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit
keras, beliau memerintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam shalat berjama’ah.
Dalam Shahihain, dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha ia berkata:
لما مَرِضَ
النبيّ صلى الله عليه وسلم مرَضَهُ الذي ماتَ فيه أَتاهُ بلالٌ يُؤْذِنهُ بالصلاةِ
فقال : مُروا أَبا بكرٍ فلْيُصَلّ . قلتُ : إنّ أبا بكرٍ رجلٌ أَسِيفٌ [ وفي رواية : رجل رقيق ] إن يَقُمْ مَقامَكَ يبكي فلا يقدِرُ
عَلَى القِراءَةِ . قال : مُروا أَبا بكرٍ فلْيُصلّ . فقلتُ مثلَهُ : فقال في
الثالثةِ – أَوِ الرابعةِ – : إِنّكنّ صَواحبُ يوسفَ ! مُروا أَبا بكرٍ فلْيُصلّ ،
فصلّى
“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit
menjelang wafat, Bilal datang meminta idzin untuk memulai shalat. Rasulullah
bersabda: ‘Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah’. ‘Aisyah
berkata: ‘Abu Bakar itu orang yang terlalu lembut, kalau ia mengimami shalat,
ia mudah menangis. Jika ia menggantikan posisimu, ia akan mudah menangis
sehingga sulit menyelesaikan bacaan Qur’an. Nabi tetap berkata: ‘Perintahkan
Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah’. ‘Aisyah lalu berkata hal yang
sama, Rasulullah pun mengatakan hal yang sama lagi, sampai ketiga atau keempat
kalinya Rasulullah berkata: ‘Sesungguhnya kalian itu (wanita) seperti para
wanita pada kisah Yusuf, perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam dan
shalatlah’”
Oleh karena itu Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu berkata:
أفلا نرضى
لدنيانا من رضيه رسول الله صلى الله عليه وسلم لديننا
“Apakah kalian tidak ridha kepada Abu Bakar dalam
masalah dunia, padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah ridha
kepadanya dalam masalah agama?”
Juga diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha,
ia berkata:
قال لي رسول
الله صلى الله عليه وسلم في مرضه : ادعي لي أبا بكر وأخاك حتى اكتب كتابا ، فإني
أخاف أن يتمنى متمنٍّ ويقول قائل : أنا أولى ، ويأبى الله والمؤمنون إلا أبا بكر
وجاءت امرأة إلى النبي صلى الله عليه وسلم فكلمته في شيء فأمرها بأمر ، فقالت :
أرأيت يا رسول الله إن لم أجدك ؟ قال : إن لم تجديني فأتي أبا بكر
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata
kepadaku ketika beliau sakit, panggilah Abu Bakar dan saudaramu agar aku dapat
menulis surat. Karena aku khawatir akan ada orang yang berkeinginan lain (dalam
masalah khilafah) sehingga ia berkata: ‘Aku lebih berhak’. Padahal Allah dan
kaum mu’minin menginginkan Abu Bakar (yang menjadi khalifah). Kemudian datang
seorang perempuan kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan sesuatu,
lalu Nabi memerintahkan sesuatu kepadanya. Apa pendapatmu wahai Rasulullah
kalau aku tidak menemuimu? Nabi menjawab: ‘Kalau kau tidak menemuiku, Abu Bakar
akan datang’” (HR. Bukhari-Muslim)
6. Umat Muhammad diperintahkan untuk meneladani Abu Bakar
Ash Shiddiq
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
اقتدوا باللذين
من بعدي أبي بكر وعمر
“Ikutilah jalan orang-orang sepeninggalku yaitu Abu
Bakar dan Umar” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Maajah, hadits ini shahih)
7. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah salah seorang mufti di
masa Nabi Muhammad
Oleh karena itu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
menugasi beliau sebagai Amirul Hajj pada haji sebelum haji Wada’. Diriwayatkan
Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu:
بعثني أبو بكر
الصديق في الحجة التي أمره عليها رسول الله صلى الله عليه وسلم قبل حجة الوداع في
رهط يؤذنون في الناس يوم النحر : لا يحج بعد العام مشرك ، ولا يطوف بالبيت عريان
“Abu Bakar Ash Shiddiq mengutusku untuk dalam sebuah
ibadah haji yang terjadi sebelum haji Wada’, dimana beliau ditugaskan oleh
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk menjadi Amirul Hajj. Ia mengutusku
untuk mengumumkan kepada sekelompok orang di hari raya idul adha bahwa tidak
boleh berhaji setelah tahunnya orang musyrik dan tidak boleh ber-thawaf di
ka’bah dengan telanjang”
Abu Bakar juga sebagai pemegang bendera Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam ketika perang Tabuk.
8. Abu Bakar Ash Shiddiq menginfaqkan seluruh hartanya
ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan sedekah
Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu berkata:
أمرنا رسول
الله صلى الله عليه وسلم أن نتصدق ، فوافق ذلك مالاً فقلت : اليوم أسبق أبا بكر إن
سبقته يوما . قال : فجئت بنصف مالي ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما
أبقيت لأهلك ؟ قلت : مثله ، وأتى أبو بكر بكل ما عنده فقال : يا أبا بكر ما أبقيت
لأهلك ؟ فقال : أبقيت لهم الله ورسوله ! قال عمر قلت : والله لا أسبقه إلى شيء
أبدا
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan
kami untuk bersedekah, maka kami pun melaksanakannya. Umar berkata: ‘Semoga
hari ini aku bisa mengalahkan Abu Bakar’. Aku pun membawa setengah dari seluruh
hartaku. Sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bertanya: ‘Wahai Umar,
apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’. Kujawab: ‘Semisal dengan ini’. Lalu
Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam lalu bertanya: ‘Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk
keluargamu?’. Abu Bakar menjawab: ‘Ku tinggalkan bagi mereka, Allah dan
Rasul-Nya’. Umar berkata: ‘Demi Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu
Bakar selamanya’” (HR. Tirmidzi)
9. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang paling
dicintai Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam
‘Amr bin Al Ash Radhiallahu’anhu bertanya
kepada Nabi Shallallahu’alahi Wasallam:
أي الناس أحب
إليك ؟ قال : عائشة . قال : قلت : من الرجال ؟ قال : أبوها
“Siapa orang yang kau cintai?. Rasulullah menjawab:
‘Aisyah’. Aku bertanya lagi: ‘Kalau laki-laki?’. Beliau menjawab: ‘Ayahnya
Aisyah’ (yaitu Abu Bakar)” (HR. Muslim)
10. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalil bagi Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam
Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Abu
Sa’id Al Khudri Radhiallahu’anhu, ia berkata:
خطب رسول الله
صلى الله عليه وسلم الناس وقال : إن الله خير عبدا بين الدنيا وبين ما عنده فاختار
ذلك العبد ما عند الله . قال : فبكى أبو بكر ، فعجبنا لبكائه أن يخبر رسول الله
صلى الله عليه وسلم عن عبد خير ، فكان رسول الله صلى الله عليه وسلم هو المخير ،
وكان أبو بكر أعلمنا . فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن مِن أمَنّ الناس
عليّ في صحبته وماله أبا بكر ، ولو كنت متخذاً خليلاً غير ربي لاتخذت أبا بكر ،
ولكن أخوة الإسلام ومودته ، لا يبقين في المسجد باب إلا سُـدّ إلا باب أبي بكر
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkhutbah
kepada manusia, beliau berkata: ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala memilih hamba di
antara dunia dan apa yang ada di dalamnya. Namun hamba tersebut hanya dapat
memilih apa yang Allah tentukan’. Lalu Abu Bakar menangis. Kami pun heran
dengan tangisan beliau itu, hanya karena Rasulullah mengabarkan tentang hamba
pilihan. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lah orangnya, dan Abu
Bakar lebih paham dari kami. Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda: ‘Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam kedekatan
dan kerelaan mengeluarkan harta, ialah Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan
mengangkat seorang kekasihku selain Rabbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar,
namun cukuplah persaudaraan se-Islam dan kecintaan karenanya. Maka jangan
ditinggalkan pintu kecil di masjid selain pintu Abu Bakar saja’”
11. Allah Ta’ala mensucikan Abu Bakar Ash Shiddiq
Allah Ta’ala berfirman:
وَسَيُجَنَّبُهَا
الأَتْقَى * الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّى * وَمَا لأَحَدٍ عِندَهُ مِن
نِّعْمَةٍ تُجْزَى * إِلا ابْتِغَاء وَجْهِ رَبِّهِ الأَعْلَى * وَلَسَوْفَ يَرْضَى
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari
neraka itu, Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
Padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus
dibalasnya, Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan
Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan”
(QS. Al Lail: 17-21)
Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar Ash Shiddiq.
Selain itu beliau juga termasuk as sabiquunal awwalun, dan Allah Ta’ala
berfirman:
وَالسَّابِقُونَ
الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم
بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ
تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida
kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah: 100)
12. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memberi tazkiyah
kepada Abu Bakar
Ketika Abu Bakar bertanya kepada Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam:
من جرّ ثوبه
خيلاء لم ينظر الله إليه يوم القيامة . قال أبو بكر : إن أحد شقي ثوبي يسترخي إلا
أن أتعاهد ذلك منه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنك لست تصنع ذلك خيلاء
“Barangsiapa yang membiarkan kainnya terjulur karena
sombong, tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat. Abu Bakar berkata:
‘Sesungguhnya salah satu sisi sarungku melorot kecuali jika aku ikat dengan
baik. Rasulullah lalu berkata: ‘Engkau tidak melakukannya karena sombong””
(HR. Bukhari dalam Fadhail Abu Bakar Radhiallahu’anhu)
13. Abu Bakar Ash Shiddiq didoakan oleh Nabi untuk
memasuki semua pintu surga
من أنفق زوجين
من شيء من الأشياء في سبيل الله دُعي من أبواب الجنة : يا عبد الله هذا خير ؛ فمن كان
من أهل الصلاة دعي من باب الصلاة ، ومن كان من أهل الجهاد دُعي من باب الجهاد ،
ومن كان من أهل الصدقة دُعي من باب الصدقة ، ومن كان من أهل الصيام دُعي من باب
الصيام وباب الريان . فقال أبو بكر : ما على هذا الذي يدعى من تلك الأبواب من
ضرورة ، فهل يُدعى منها كلها أحد يا رسول الله ؟ قال : نعم ، وأرجو أن تكون منهم
يا أبا بكر
“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan
Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba
Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan
orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat,
yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika
ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu
sedekah” (HR. Al Bukhari – Muslim)
14. Abu Bakar Ash Shiddiq melakukan banyak perbuatan
agung dalam sehari
Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, bahwa
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
: من أصبح منكم اليوم صائما ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه : أنا . قال
: فمن تبع منكم اليوم جنازة ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه : أنا . قال : فمن أطعم
منكم اليوم مسكينا ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه : أنا . قال : فمن عاد منكم اليوم
مريضا ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه : أنا . فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما
اجتمعن في امرىء إلا دخل الجنة
“Siapa yang hari ini berpuasa? Abu Bakar menjawab:
‘Saya’”
“Siapa yang hari ini ikut mengantar jenazah? Abu Bakar
menjawab: ‘Saya’”
“Siapa yang hari ini memberi makan orang miskin? Abu
Bakar menjawab: ‘Saya’”
“Siapa yang hari ini menjenguk orang sakit? Abu Bakar
menjawab: ‘Saya’”
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bersabda:
‘Tidaklah semua ini dilakukan oleh seseorang kecuali dia akan masuk surga’”
15. Orang musyrik mensifati Abu Bakar Ash Shiddiq
sebagaimana Khadijah mensifati Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
Mereka berkata tentang Abu Bakar:
أَتُخْرِجُونَ
رَجُلًا يُكْسِبُ الْمَعْدُومَ وَيَصِلُ الرَّحِمَ وَيَحْمِلُ الْكَلَّ وَيَقْرِي
الضَّيْفَ وَيُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ
“Apakah kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk
mereka yang tidak berpunya, menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang
lemah, menjamu tamu dan selalu menolong di jalan kebenaran?” (HR. Bukhari)
16. Ali Radhiallahu’anhu mengenal keutamaan Abu
Bakar Ash Shiddiq
Muhammad bin Al Hanafiyyah berkata, aku bertanya kepada
ayahku, yaitu Ali bin Abi Thalib:
أي الناس خير
بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم ؟ قال : أبو بكر . قلت : ثم من ؟ قال : ثم عمر ،
وخشيت أن يقول عثمان قلت : ثم أنت ؟ قال : ما أنا إلا رجل من المسلمين
“Manusia mana yang terbaik sepeninggal Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam? Ali menjawab: Abu Bakar. Aku berkata: ‘Kemudian
siapa lagi?’. Ali berkata: ‘Lalu Umar’. Aku lalu khawatir yang selanjutnya
adalah Utsman, maka aku berkata: ‘Selanjutnya engkau?’. Ali berkata: ‘Aku ini
hanyalah orang muslim biasa’” (HR. Bukhari)
Sikap Zuhud
Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu meninggal
tanpa meninggalkan sepeserpun dirham atau dinar. Diriwayatkan dari Al Hasan bin
Ali Radhiallahu’anhu:
لما احتضر أبو
بكر رضي الله عنه قال : يا عائشة أنظري اللقحة التي كنا نشرب من لبنها والجفنة
التي كنا نصطبح فيها والقطيفة التي كنا نلبسها فإنا كنا ننتفع بذلك حين كنا في أمر
المسلمين ، فإذا مت فاردديه إلى عمر ، فلما مات أبو بكر رضي الله عنه أرسلت به إلى
عمر رضي الله عنه فقال عمر رضي الله عنه : رضي الله عنك يا أبا بكر لقد أتعبت من
جاء بعدك
“Ketika Al Hasan sedang bersama Abu Bakar
Radhiallahu’anhu, Abu Bakar berkata, wahai ‘Aisyah tolong perhatikan unta
perahan yang biasa kita ambil susunya, dan mangkuk besar yang sering kita pakai
untuk tempat penerangan, dan kain beludru yang biasa kita pakai. Sesungguhnya
kita mengambil manfaat dari itu semua saat aku mengurusi urusan kaum muslimin.
Jika aku mati, kembalikanlah semuanya kepada Umar. Maka ketika Abu Bakar wafat,
‘Aisyah mengirim semua itu kepada Umar Radhiallahu’anhu. Umar pun berkata:
‘Semoga Allah meridhaimu wahai Abu Bakar, sungguh lelah orang yang datang
setelahmu’”
Sikap Wara’
Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu adalah
orang yang wara’ dan zuhud terhadap dunia sampai-sampai ketika ia menjadi
khalifah, ia pun tetap pergi bekerja mencari nafkah. Umar bin Khattab pun Radhiallahu’anhu melarangnya
dan menganjurkan ia untuk mengambil upah dari baitul maal, menimbang
betapa beratnya tugas seorang khalifah.
Dikisahkan pula dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia
berkata:
كان لأبي بكر
غلام يخرج له الخراج ، وكان أبو بكر يأكل من خراجه ، فجاء يوماً بشيء ، فأكل منه
أبو بكر ، فقال له الغلام : تدري ما هذا ؟ فقال أبو بكر : وما هو ؟ قال : كنت تكهّنت لإنسان في الجاهلية وما أحسن
الكهانة إلا أني خدعته ، فلقيني فأعطاني بذلك فهذا الذي أكلت منه ، فأدخل أبو بكر
يده فقاء كل شيء في بطنه . رواه البخاري
“Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki budak laki-laki yang
senantiasa mengeluarkan kharraj (setoran untuk majikan) padanya. Abu Bakar
biasa makan dari kharraj itu. Pada suatu hari ia datang dengan sesuatu, yang
akhirnya Abu Bakar makan darinya. Tiba-tiba sang budak berkata: ‘Apakah anda
tahu dari mana makanan ini?’. Abu Bakar bertanya : ‘Dari mana?’ Ia menjawab :
‘Dulu pada masa jahiliyah aku pernah menjadi dukun yang menyembuhkan orang.
Padahal bukannya aku pandai berdukun, namun aku hanya menipunya. Lalu si pasien
itu menemuiku dan memberi imbalan buatku. Nah, yang anda makan saat ini adalah
hasil dari upah itu. Akhirnya Abu Bakar memasukkan tangannya ke dalam mulutnya
hingga keluarlah semua yang ia makan” (HR. Bukhari)
Penyusunan kitab suci Al Qur'an
Abu Bakar juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis Al Qur'an. Setelah kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah al-kadzab dalam perang Riddah, banyak para penghafal Al Qur'an yang ikut tewas dalam pertempuran. Umar kemudian meminta Abu Bakar untuk mengumpulkan koleksi dari Al Qur'an. Dibentuklah sebuah tim yang diketuai oleh sahabat Zaid bin Tsabit, mulailah dikumpulkan lembaran-lembaran al-Qur'an dari para penghafal al-Qur'an dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya, setelah lengkap penulisan ini maka kemudian disimpan oleh Abu Bakar. setelah Abu Bakar meninggal maka disimpan oleh Umar bin Khaththab dan kemudian disimpan oleh Hafsah, anak dari Umar dan juga istri dari Nabi Muhammad. Kemudian pada masa pemerintahan Usman bin Affan teks teks Al Qur’an tersebut menjadi dasar penulisan teks al-Qur'an yang dikenal saat ini.
Abu Bakar juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis Al Qur'an. Setelah kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah al-kadzab dalam perang Riddah, banyak para penghafal Al Qur'an yang ikut tewas dalam pertempuran. Umar kemudian meminta Abu Bakar untuk mengumpulkan koleksi dari Al Qur'an. Dibentuklah sebuah tim yang diketuai oleh sahabat Zaid bin Tsabit, mulailah dikumpulkan lembaran-lembaran al-Qur'an dari para penghafal al-Qur'an dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya, setelah lengkap penulisan ini maka kemudian disimpan oleh Abu Bakar. setelah Abu Bakar meninggal maka disimpan oleh Umar bin Khaththab dan kemudian disimpan oleh Hafsah, anak dari Umar dan juga istri dari Nabi Muhammad. Kemudian pada masa pemerintahan Usman bin Affan teks teks Al Qur’an tersebut menjadi dasar penulisan teks al-Qur'an yang dikenal saat ini.
Wafat beliau
Beliau wafat pada hari Senin di bulan Jumadil Awwal tahun
13 H ketika beliau berusia 63 tahun.
Semoga Allah meridhainya dan mengumpulkan kita bersamanya
di surga kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar